Pemuda
adalah generasi penerus dari generasi terdahulu. Anggapan itu merupakan beban
moral yang ditanggung bagi pemuda untuk memenuhi tanggung jawab yang diberikan
generasi tua. Selain memikul beban tersebut pemuda juga dihadapkan
persoalan-persoalan diantaranya kenakalan remaja, ketidak patuhan pada orang
tua/guru, kecanduan narkotika, frustasi, masa depan suram, keterbatasan lapangan
kerja dan masalah lainnya. Seringkali pemuda dibenturkan dengan “nilai” yang
telah ada jika mereka berkelakuan di luar nilai tersebut.
Proses kehidupan yang dialami
oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah,
maupun masyarakat membawa pengauh yang besar pula dalam membina sikap untuk
dapat hidup di masyarakat. Proses demikian itu bisa disebut dengan istilah
sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan
terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.
Sosialisasi
diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu
mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan
norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh
masyarakatnya.
Sosialisasi
dapat terjadi melalui interaksi social secara langsung ataupun tidak langsung.
Proses sosialisasi dapat berlangsung melalui kelompok social, seperti keluarga,
teman sepermainan dan sekolah, lingkungan kerja, maupun media massa. Adapun
media yang dapat menjadi ajang sosialisasi adalah keluarga, sekolah, teman
bermain media massa dan lingkungan kerja
Pemuda adalah
generasi yang di pundaknya terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari
generasi lainnya. Hal ini dikarenakan pemuda merupakan generasi penerus yang
akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya. Proses sosialisasi generasi
muda adalah suatu proses yang sangat menentukan kemampuan diri pemuda untuk
menyelaraskan diri di tengah-tengah kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu,
dalam tahap pengembangan dan pembinaannya, melalui proses kematangan dirinya
dan belajar pada berbagai media sosialisasi yang ada di masyarakat, seorang
pemuda harus mampu menyeleksi berbagai kemungkinan yang ada, sehingga mampu
mengendalikan diri dalam hidupnya di tengah-tengah masyarakat, dan tetap
memiliki motivasi sosial yang tinggi.
Sosialisasi
adalah proses yang membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri,
bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Proses sosialisasi ini
berawal dari dalam keluarga. Melalui proses sosialisasi, pemuda sebagai
individu akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan
proses sosialisasi, individu menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di
tengah-tengah masyarakat. Generasi muda memiliki banyak sekali potensi positif
yang ada dalam dirinya. Potensi-potensi tersebut antara lain idealisme dan daya
kritis, dinamika dan kreativitas, keberanian mengambil resiko, optimis dan
kegairahan semangat, sikap kemandirian dan kedisiplinan, keterdidikan,
keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan, patriotisme dan nasionalisme,
sikap kesatria, serta kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi.
Pemuda dan Identitas
Pemuda merupakan sekolompok orang yang mempunyai semangat dan sedang dalam tahap pencarian jati diri. Pemuda juga merupakan generasi penerus bangsa. Beberapa orang mengatakan, pemuda tidak dilihat dari usianya melaikan dari semangatnya. Maju mundurnya suatu bangsa tidak lepas dari peranan para pemuda.
Sedangkan identitas atau jati diri merupakan sikap atau sifat yang ada dalam diri seseorang. Pada saat usia masih mudalah biasanya orang mulai melakukan pencarian jati diri atau mengenali identitas dirinya.
Dalam tahap pencarian identitas inilah terkadang masih menemukan kendala. Apalagi dizaman yang serba bebas sekarang ini. Pergaulan merupakan faktor utama yang mempengaruhi terbentuknya jatidiri pemuda. Hal itu dapat dibuktikan dengan melihat media masa, tidak dapat kita pungkiri lagi bahwa cukup banyak tindak kriminal yang yang diberitakan oleh media masa itu, pelakunya adalah para pemuda. Mulai dari tawuran antar pelajar, balapan liar di jalan raya, perkelahian antar geng, narokoba, dan tindakan asusila lain.
Balapan liar |
Free sex |
Pencandu narkoba |
Tawuran antar pelajar |
Dari contoh tersebut dapat
dikatakan bahwa moral pemuda zaman sekarang sudah menurun dibanding pemuda
generasi sebelumnya. Pemuda mulai kehilangan jati dirinya karena mereka
cenderung ikut-ikutan ke dalam pergaulan yang bebas saat ini.
Sangat
disayangkan apabila kita melihat pengambaran mengenai pemuda seperti diatas.
Karena pemuda mempunyai semangat untuk melakukan perubahan yang sangat
berpengaruh dalam meneruskan perjuangan bangsa dan agama. Ada beberapa solusi
agar pemuda tidak kehilangan jatidirinya, yaitu sangat dibutuhkan peran orang
tua dalam mendidik anak-anaknya agar bisa menjadi pemuda yang berguna. Selain
itu, pendidikan agama dan akhlak yang mulia juga harus ditanamkan kepada para
pemuda agar tidak mudah terpengaruh kedalam tindakan kemaksiatan.
Oleh
karena itu Kita sebagai pemuda-pemudi harapoan bangsa jangan sampai kehilangan
identitas kita. Matrilah kita mulai perubahan dari diri kita sendiri agar kita
dapat memajukan bangsa ini dan dan kita dapat menjadi pemuda yang bermanfaat
bagi agama dan bangsa.
Pemuda generasi masa depan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar